Saya tertarik dengan kartu Tarot sejak pertama kali melihatnya di internet (sekitar 2015). Saya seketika terpikat dengan pesona dan daya magis ‘The High Priestess’, kegagahan dan ketenangan ‘The Chariot’, ‘The Hanged Man’ yang digantung namun tersenyum, malaikat yang meniup terompet di ‘Judgement’, pedang ‘Ace of Swords’ yang terhunus dengan gagahnya, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan disini.

Ketika itu, saya bahkan belum memiliki kartunya dan tidak tahu bagaimana mendapatkannya. Saat itu, seperti orang lain pada umumnya, pengetahuan saya terhadap Tarot juga hanyalah sebagai sebagai alat divinasi. Singkat cerita, saya lalu mencari informasi dan membeli deck ‘Rider-Waite’ (deck pertama saya), dan kemudian… ‘Druidcraft Tarot’ (deck tema Druid yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama dan jadinya lebih sering saya pakai) dan buku-buku tentang Tarot dan mulai ‘melahap’ segala sesuatu tentangnya.

Saya mulai membaca untuk orang lain secara profesional sejak 2017. Setiap kali saya memberikan jasa konsultasi, saya selalu belajar hal-hal baru. Perjalanan ini tentunya tidak semulus yang dibayangkan dan diharapkan. Ada kalanya saya ‘stuck’ dan tidak mengerti apa yang harus dikatakan. Ada kalanya saya mendapatkan client yang skpetis dan terlalu ‘cool’. Ada kalanya saya juga tidak mendapatkan client sama sekali. Ada saatnya juga tiba-tiba saya merasa bosan tanpa sebab. Namun semua tantangan tersebut sungguh telah menjadi pelajaran yang sangat berarti.

Selanjutnya saya ingin jelaskan secara singkat kenapa & bagaimana ‘Kursus Belajar Tarot’ ini dilahirkan. Dalam perjalanan saya sebagai ‘Tarot Reader’, saya mendapati bahwa ternyata sebenarnya banyak orang yang tertarik dengan Tarot, namun mereka tidak berani mengungkapkannya karena faktor-faktor tertentu, yang biasanya dikarenakan mitos-mitos yang telah beredar tentang Tarot selama ini. Contohnya kartu Tarot itu dianggap diilhami setan, menjadi ‘container’ energi majis dan bertentangan dengan agama. Hal ini tentunya sah-sah saja karena setiap orang memiliki kepercayaan masing-masing. Namun tentunya sangat disayangkan jika Tarot, yang adalah sekelompok kartu, seperti kartu remi dan UNO, yang kelebihannya mungkin karena berjumlah lebih banyak dan nilai seni yang lebih artistik, dianggap sebagai sesuatu yang ‘taboo’, dan bukannya sebagai salah satu alat untuk pengembangan diri. Alhasil banyak orang yang mengubur ketertarikan mereka akan Tarot karena takut dihakimi keluarga dan masyarakat.

Ada juga orang yang tertarik dengan Tarot dan ingin belajar ‘bisa membaca’, namun mereka masih termakan mitos-mitos seperti: ‘hanya orang tertentu atau pilihan yang bisa melakukannya’, ‘kita harus menunggu seseorang memberikan & menghadiahkan sebuah deck Tarot kepada kita, dan kita tidak bisa memulai sebelum hal itu terjadi’. Ada juga yang ingin mengambil jasa konsultasi Tarot tapi terus menunda, bukan karena faktor keuangan, namun karena ‘takut dengan hasil bacaan’; ada juga yang mengganggap bahwa konsultasi Tarot itu harus terkesan ‘mistik’ dan ‘spooky’ seperti yang kerap kali dilihat di acara TV.

Oleh karena itu …, saya tergerak untuk membuat ‘Kursus Belajar Tarot’ yang diawali dengan kelas ‘Belajar Tarot untuk Pemula’. Visi dan misi saya adalah bisa membantu menghapus persepsi yang salah tentang Tarot, membantu memperkenalkan Tarot bukan hanya sebagai sebuah alat untuk divinasi, melainkan juga sebagai media untuk pengembangan diri, dan tentunya bisa menggunakannya untuk keperluan diri sendiri.

Terima kasih sudah membaca bagian ini.

Sekali lagi selamat datang dan semoga kelas ini bermanfaat.

Fadly

belajartarot.com